13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) : 1. Makanlah beraneka ragam makanan. 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi. 5. Gunakan garam beriodioum. 6. Makanlah makanan sumber zat besi. 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan. 8. Biasakan makan pagi. 9. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya. 10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur. 11. Hindari minum minuman beralkohol. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. 13. Bacalah label makanan yang dikemas.

Rabu, 09 Februari 2011

4 Alasan Perempuan Sulit Menurunkan Berat Badan


Anda tentu sudah tahu kunci dalam menurunkan berat badan: mengatur pola makan (termasuk menguranginya) dan berolahraga. Tetapi jika Anda sudah melakukan cara ini, namun berat badan tidak juga turun bahkan malah bertambah, kemungkinan Anda memiliki kondisi kesehatan yang menyabotase upaya Anda untuk langsing ini. Gejala-gejalanya memang samar-samar, sehingga dokter pun seringkali tak menyadarinya. Namun pada dasarnya, ada empat hal yang menyebabkan perempuan sulit menurunkan berat badan.

1. Mengalami intoleransi makanan tertentu
Kebanyakan dari kita mudah mengenali gejala alergi makanan, misalnya, muncul bercak-bercak merah setelah mengonsumsi udang atau kepiting. Namun mayoritas pasti tak dapat membedakan apakah yang dimaksud alergi makanan dan intoleransi makanan. Dengan sendirinya, kita juga tidak tahu bagaimana menangani masalah ini.

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi makanan sebagai sesuatu yang berbahaya, dan reaksinya cukup cepat. Sedangkan intoleransi makanan punya berbagai penyebab, termasuk kurangnya enzim pencernaan tertentu (seperti pada kasus intoleransi laktosa), atau sensitif terhadap bahan tambahan makanan, dan cenderung akan terlihat setelah beberapa waktu, demikian menurut Elizabeth W. Boham, MD, RD, dokter keluarga di The UltraWellness Center di Lenox, Massachusetts.

Mengonsumsi makanan yang "bermasalah", seperti produk olahan susu, tepung, telur, kedelai, jagung, dan kacang-kacangan, bisa menyebabkan perut kembung dan menambah berat air. Gejala lain yang bisa Anda alami antara lain, diare, sembelit, asma ringan, eksim, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan kelelahan. Para ahli memperkirakan bahwa intoleransi makanan memengaruhi 1 dari 10 orang.

Ahli penyakit dalam atau ahli gastroenterology bisa saja mendiagnosa masalahnya, tetapi Anda juga bisa mencegahnya dengan memilih makanan yang benar. Dr Boham menyarankan untuk mulai menyingkirkan makanan yang mengandung zat tepung dan olahan susu (ini penyebab terbesarnya) selama dua sampai tiga minggu. Jika belum terlihat ada perubahan, hindari juga telur, jagung, kedelai, dan kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung pewarna makanan dan bahan pengawet. Setelah beberapa minggu, perlahan kenalkan kembali makanan-makanan ini, satu demi satu, untuk mengetahui reaksinya.

2. Memiliki tiroid
Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon yang mengatur cara tubuh Anda menggunakan energi. Tiroid yang tidak aktif (hypothyroidism) bisa mengacaukan metabolisme Anda, selain memengaruhi aspek lain dalam kesehatan Anda. Diperkirakan, 10 persen orang dewasa (terutama perempuan) usia 40-50 tahun mengalami hypothyroidism.

Bagaimana gejala yang menunjukkan adanya hypothyroidism? Selain penambahan berat badan atau ketidakmampuan untuk menurunkan berat badan, Anda juga akan kelelahan, rambut rontok, kulit kering, nyeri sendi dan lemah otot, menstruasi yang berat, sensitif terhadap udara dingin, bahkan depresi. Namun orang yang mengidap hypothyroidism dalam kadar rendah hanya akan merasa lemas, tanpa ada tanda-tanda sakit.

3. Kekacauan hormon
Sebanyak 1 dari 10 perempuan usia produktif mengidap polycystic ovary syndrome (PCOS), atau sindrom ovarium polikistik. Inilah kondisi dimana indung telur perempuan memproduksi kelebihan hormon pria. Selain menyebabkan masalah ovulasi dan ketidaksuburan, PCOS juga akan menimbulkan resistensi insulin, yang merupakan suatu kesalahan dalam cara tubuh memproses gula darah. Kondisi ini sering dihubungkan dengan kelebihan penyimpanan lemak, khususnya di sekitar pinggang. Hati-hati, bila tidak dirawat, resistensi insulin bisa menyebabkan Anda mengidap diabetes tipe 2.

Bila Anda mengalami masalah ini, gejala yang umum terjadi adalah mens yang tidak teratur, rambut yang tumbuh berlebih di area tubuh dan wajah, jerawat, kebotakan dengan pola seperti pada pria, kesulitan hamil, bersama dengan pertambahan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya. Namun, tidak semua orang dengan PCOS memiliki masalah berat badan.

4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, steroid, dan pil KB, memiliki beberapa efek samping seperti pertambahan berat badan. Hal ini disebabkan meningkatnya retensi air secara sementara. Coba Anda amati, jika berat badan Anda bertambah dalam beberapa bulan, bahkan beberapa minggu, setelah mulai mengonsumsi obat-obatan baru, artinya memang obat-obatan itulah penyebabnya.




sumber: female.kompas.com
Selengkapnya...

9 Kesalahan yang Memperlambat Metabolisme


Rata-rata, berat tubuh wanita akan bertambah sekitar 0,75 kg per tahunnya selama usia dewasa. Artinya, jika tidak dijaga, ketika mencapai usia 50 tahun, setidaknya ia akan menambah berat badan sekitar 20 kg. Supaya tidak terjadi, wanita harus bisa menjaga keseimbangan antara hormon, kehilangan massa otot, dan stres yang bisa memperlambat pembakaran kalori dalam tubuhnya. Namun, meski kenaikan berat badan di usia paruh baya tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi setidaknya bisa diperlambat dengan cara mengatur asupan.

Untuk membantu mengurangi berat tubuh saat usia bertambah, pastikan asupan per waktu makan tidak lebih dari 400 kalori. Kemudian perbaiki asupan dengan menjaga aturan-aturan makan. Berikut hal-hal yang bisa memperlambat metabolisme tubuh: 1. Kurang makan
Untuk membakar kalori, Anda butuh makanan, tetapi penting agar makanan tersebut tidak diasup berlebihan. Kekurangan makan justru bisa berakibat buruk bagi tubuh. Saat tubuh Anda kekurangan bahan bakar untuk melakukan fungsi biologis dasar (sekitar 1.100 kalori untuk kebanyakan wanita), tubuh akan mengerem metabolisme. Ini juga akan mengakibatkan pemecahan jaringan otot yang dibutuhkan untuk membakar kalori.

Cukupi kebutuhan makan Anda supaya tidak lapar. Sekitar 430 kalori per waktu makan dan diselingi dengan camilan 150 kalori akan cukup menjaga metabolisme tubuh bekerja. Waktu makan yang berselang sekitar 3-4 jam bisa membuat Anda tetap kenyang dan menghindari makan berlebihan di sisa hari.

2. Menghindari kafein
Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, jadi, asupan kopi per hari Anda bisa meningkatkan metabolisme sekitar 5-8 persen, sekitar 174 kalori per hari. Teh seduh panas juga bisa meningkatka sekitar 12 persen metabolisme, begitu menurut sebuah studi yang dilangsungkan di Jepang. Para peneliti percaya zat antioksidan yang terkandung dalam teh bisa mendorong hal tersebut.

3. Karbohidrat putih
Tingkatkan asupan serat dengan mengganti karbohidrat Anda dengan roti gandum utuh, pasta, dan memperbanyak buah serta sayuran. Riset mengatakan, tambahan serat bisa meningkatkan pembakaran lemak sekitar 30 persen. Studi mengungkap bahwa wanita yang mengasup banyak serat memperlambat kenaikan berat badan di usia lanjutnya. Targetkan asupan serat sekitar 25 gram per hari (sekitar 3 porsi buah dan sayur).

4. Air bersuhu ruangan
Periset dari Jerman mengatakan bahwa mengkonsumsi 6 cangkir air dingin per hari (sekitar 1.4 liter) bisa meningkatkan metabolisme dan membakar sekitar 2,5 kg per tahunnya. Peningkatan metabolisme ini bisa jadi karena upaya tubuh untuk mengubah suhu minuman tersebut sesuai dengan suhu tubuh.

5. Makanan terkontaminasi pestisida
Para periset Kanada melaporkan bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi polutan dari pestisida, mengalami masalah penurunan berat badan, bisa jadi ini disebabkan karena polutan tersebut memengaruhi proses pembakaran energi dalam tubuh. Riset lain mengatakan bahwa pestisida bisa memicu kenaikan berat badan. Sebaiknya pilih makanan organik.

6. Kekurangan protein
Pastikan protein ada dalam konsumsi Anda sehari-hari. Tubuh butuh protein untuk pembentukan otot. Tambahkan sekitar 3 ons daging bebas lemak, 2 sendok makan kacang, atau 8 ons yogurt rendah lemak ke dalam makanan sehari-hari. Riset mengatakan protein bisa membantu bakar kalori sekitar 35 persen.

7. Kekurangan zat besi
Makanan yang kaya akan zat besi membantu mengedarkan oksigen ke otot. Oksigen dibutuhkan untuk pembakaran lemak. Hingga mencapai kondisi menopause, setiap bulannya perempuan akan kehilangan zat besi lewat siklus menstruasi. Jika tidak mengasup lagi, tubuh bisa kehabisan energi dan metabolisme menurun. Kerang, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, sereal yang diperkaya, dan bayam adalah sumber-sumber yang bisa dipertimbangkan.

8. Kekurangan vitamin penting
Vitamin D adalah vitamin yang penting untuk menjaga jaringan otot tetap bekerja. Sayangnya, kita jarang mengasup vitamin ini, padahal per harinya kita butuh sekitar 400 IU. Vitamin ini bisa didapat dari tahu, susu yang diperkaya vitamin D, salmon, sereal, dan telur.

9. Tak cukup susu
Banyak bukti yang mengatakan bahwa kekurangan kalsium bisa menyebabkan tubuh kekurangan kalsium, yang berakibat metabolisme tubuh menurun. Riset mengatakan bahwa mengkonsumsi kalsium lewat susu seperti susu bebas lemak dan yoghurt rendah lemak bisa mengurangi penyerapan lemak dari makanan lain.

Selengkapnya...

Agar Tetap Langsing Meski Doyan Nasi


Makanan utama kebanyakan orang Indonesia adalah nasi, kita tak bisa mengingkari hal tersebut. Jadi daripada berjuang mati-matian untuk menghindari makanan ini untuk mencegah kegemukan, lebih baik Anda berdamai dengannya. Dengan memilih jenis karbohidrat yang tepat, Anda bisa tetap kenyang, meningkatkan energi, hingga membakar kalori. Anda hanya perlu mengikuti empat aturan dasar agar bisa tetap menikmati karbohidrat, dan membuat tubuh tetap langsing.

Pilih jenis karbohidrat yang tepat
Pertama-tama, Anda perlu memilih jenis karbohidrat yang tepat agar bisa menjaga berat badan. Dalam hal ini, Anda perlu memilih karbohidrat jenis resistant starch (RS), yang mengandung serat larut. Tidak seperti karbohidrat lain yang dicerna dengan cepat, atau setidaknya dicerna lebih lambat (seperti pada nasi merah), RS bisa langsung memasuki usus kecil tanpa dicerna sama sekali.

RS bisa ditemukan pada produk gandum utuh (oats, sereal, roti gandum, beras merah, dan pasta gandum), kacang-kacangan, dan buah yang belum matang betul, seperti pisang. Memasak dan membiarkan karbohidrat menjadi dingin sebelum dikonsumsi juga bisa meningkatkan kandungan RS-nya hingga 5 persen, seperti nasi putih, nasi sushi, salad pasta, atau salad kentang rebus.

Seimbangkan piring Anda
Siapa yang bisa menikmati iga sapi penyet atau campuran terong balado, ikan tongkol, dan perkedel jagung tanpa nasi? Jika Anda memang tidak bisa makan tanpa nasi, boleh saja menikmati nasi dengan lauk-pauknya. Syaratnya, hanya menyeimbangkan komposisi pada piring Anda. Nasi sebaiknya hanya menempati seperempat bagian dari piring Anda, sedangkan tiga perempat sisanya bisa diisi dengan makanan yang bisa membantu menurunkan berat badan Anda, seperti daging tanpa lemak, produk olahan susu rendah lemak, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan-ikanan yang mengandung lemak sehat, dan buah-buahan.

Kurangi porsinya
Menyambung konsep tentang komposisi piring di atas, Anda bisa tetap mengonsumsi nasi atau karbohidrat lain setiap kali makan. Namun, Anda harus mengurangi porsinya. Misalnya, apabila pada siang hari Anda butuh makan sedikit lebih banyak, Anda hanya boleh makan nasi sedikit pada pagi dan malam hari. Kurangi juga porsi dagingnya. Tak suka nasi merah? Boleh kok, tetap makan nasi putih. Kuncinya hanya mengurangi porsinya, kok.

Jangan menghalangi diri Anda
Anda suka makan cake cokelat, donat, atau keripik kentang? Tak perlu memusuhi semua makanan ini sama sekali. Sebab, apabila Anda menghalangi diri dari makanan favorit Anda, akhirnya Anda hanya akan ngidam makanan tersebut, bahkan dalam jumlah yang lebih banyak. Anda bisa tetap mengonsumsinya, tetapi hanya untuk memuaskan rasa ingin saja, bukan untuk membuat perut Anda kenyang. Maka sepotong donat dengan sedikit taburan gula bubuk sih, boleh saja. Ingatlah bahwa makanan-makanan ini —termasuk keripik kentang—mengandung kalori yang tinggi. Belum lagi bahan baku lain pada cake yang bisa meningkatkan kadar kolesterol.



Sumber: female.kompas.com
Selengkapnya...

Jumat, 04 Februari 2011

Penentu Kesuksesan Diet


Setidaknya ada 7 aturan simpel untuk memastikan upaya diet Anda berhasil. Mulai dari jam makan buah, mengatasi rasa lapar, dan padu padan makanan. Berikut ini adalah aturan-aturan dasar untuk diet itu:

Jangan menahan lapar terlalu lama
Sebaiknya Anda makan di waktu-waktu yang memang harusnya makan, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam. Makanlah saat Anda benar-benar lapar, bukan makan karena ingin dan karena hal-hal lainnya (kebetulan ada makanan di depan mata, karena ditawarkan). Namun, untuk jam-jam makan, sebaiknya Anda tidak menahan rasa lapar lebih dari 20 menit, lebih dari itu, Anda akan makin sulit menahan diri dari mengemil. Terlebih, saat lapar berlebihan seseorang akan makan dalam jumlah yang melebihi batas normal. Interval antara jam makan yang paling baik adalah 5 jam. Antara jam makan, jangan pula lupa untuk mencari makanan selingan, seperti segelas yoghurt bebas lemak atau sebuah apel untuk menjaga metabolisme tubuh berfungsi dengan baik. Dalam suatu studi, diketahui bahwa wanita yang makan sebuah apel atau segelas air putih sebelum makan terbukti mengurangi asupan saat makan utamanya hingga 200 kalori.

Padu padan isi makanan
Beberapa produk sebaiknya tidak digabungkan karena bisa menimbulkan gas dalam perut. Contohnya, hindari percampuran anggur, kubis, dan susu dalam satu menu makan, karena ketiganya mempercepat proses fermentasi di dalam perut. Percampuran makanan asam dengan produk alkalin (susu) akan meningkatkan kemungkinan perut merasa tidak nyaman.

Percampuran bahan makanan yang tidak tepat juga bisa menimbulkan risiko penumpukan lemak, contohnya, karbohidrat dan lemak, seperti roti dan daging, atau kue dengan kopi krim. Campuran-campuran semacam ini bisa berubah menjadi lemak dan disimpan di tempat-tempat yang tidak menyenangkan.

Beberapa buah, seperti delima, jika dipadankan dengan daging dan sayuran akan jadi baik, karena asam tersebut akan membantu mencerna makanan-makanan itu.

Kunyah perlahan
Pencernaan akan lebih mudah mengolah makanan yang sudah benar-benar lembut terkunyah. Terlebih lagi, makanan yang dikunyah perlahan akan mengurangi kemungkinan berat badan berlebih. Otak kita menerima sinyal kenyang setelah suapan pertama masuk sekitar 20 menit. Mereka yang mengunyah cukup lama akan merasa kenyang lebih cepat dengan kalori yang tak berlebih.

Gunakan piring kecil
Dengan piring kecil, Anda tak bisa menaruh makanan terlalu banyak. Secara psikologis, Anda pun akan mengambil makanan sepadan dengan piring kecil itu. Plus, jika memang benar-benar kurang, dan masih terasa lapar, Anda akan menggerakkan badan untuk kembali mengambil makanan. Menggunakan piring besar akan meningkatkan kemungkinan mengambil banyak makanan untuk memenuhi piring itu. Menggunakan piring kecil bisa mengurangi asupan makanan sekitar 20 persen dari normalnya.

Jangan lari ke makanan
Saat stres, tubuh tak merasa ingin makan makanan sehat, melainkan ingin makan makanan seperti cokelat atau kue dengan krim. Keinginan seperti ini biasanya muncul karena hormon hydrocortisone. Untuk mengurangi hal ini, upayakan jangan membiarkan diri kelaparan. Tentunya, Anda harus mencari penghiburan selain mengemil.

Jangan makan sambil nonton
Saat makan makanan utama, amat penting untuk berkonsentrasi dengan apa yang Anda lakukan. Karenanya, jangan makan sambil menonton televisi, membaca majalah, atau berdiskusi panas. Pengalih perhatian akan membuat kita sulit mendengar apa yang ingin disampaikan tubuh. Saat lapar, lidah akan lebih bisa mengecap dan mengidentifikasi rasa-rasa utama. Saat rasa kenyang datang, makanan akan mulai terasa datar dan tawar. Ini artinya Anda mulai kenyang.

Memilih makanan penutup yang tepat
Jika Anda mendamba bentuk tubuh ramping, sebaiknya kurangi makan makanan penutup yang manis. Namun, jika perasaan untuk mengecap rasa manis, tahan keinginan itu hingga 1-1,5 jam setelah menu utama. Ini juga termasuk dengan konsumsi buah-buahan. Sistem pencernaan kita menggunakan cara berbeda dalam mengolah bahan makanan. Daging dan buah-buahan dicerna dengan cara yang berbeda, bahkan menggunakan fermentasi yang berbeda pula. Disarankan untuk mengkonsumsi buah sebelum jam 6 sore. Buah-buahan memberikan energi untuk tubuh jika dikonsumsi sebelum jam tersebut, dan akan menyebabkan fermentasi berlebihan pada salah satu sisi perut jika dikonsumsi setelah jam tersebut.

Selengkapnya...

Makan "Fast Food" tapi Tetap Sehat, Bisa?


Meskipun makanan cepat saji tidak baik untuk diet sehat dan jantung Anda, Anda tentu tak bisa menghindar jika, misalnya, teman - teman mengajak Anda ke restoran cepat saji. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan agar Anda bisa tetap menemani teman - teman makan, tapi berat badan Anda tidak melonjak naik?

Langkah 1. Pilih salad hijau dengan udang atau ayam panggang. Meskipun salad segar baik untuk jantung dan sesuai untuk pilihan diet sehat, jangan sampai memilih bumbu atau saus yang salah. Pilih italian dressing yang merupakan campuran air, minyak zaitun, cuka, lada hitam, dan potongan bawang, bukannya saus krim yang berkalori tinggi. Atau, cukup dengan minyak zaitun, cuka (atau perasan jeruk lemon). Setelah itu, jangan tambahkan lagi dengan potongan daging, keju, atau keripik. Langkah 2. Pilih daging yang dipanggang, seperti ayam panggang. Meskipun daging ayam boleh dibilang pilihan yang lebih sehat daripada daging sapi, jangan memilih ayam goreng yang digoreng dengan minyak terhidrogenasi (dipakai berulang). Ayam goreng seperti ini akan menambah kerja jantung Anda akibat tumpukan lemak. Jangan tambahkan keju, saus, atau mayones khusus untuk chicken sandwich. Sebaliknya, tambahkan tomat, bawang, selada, dan mustard ke roti lapis Anda. Jika ayam goreng adalah satu-satunya pilihan yang tersedia, pilih porsi yang terkecil dan tambahkan dengan salad hijau.

Langkah 3. Pilih ukuran terkecil dari roti lapis isi daging lemak ketika Anda memesan hamburger. Menurut Cleveland Clinic, daging juga akan menambah banyak lemak jahat yang buruk bagi kerja jantung. Sekali lagi, hindari mayones, keju, atau saus khusus untuk burger Anda. Pilih sayuran segar, saus tomat, dan mustard.

Langkah 4. Pilih sandwich ikan sebagai pilihan terakhir. Kebanyakan makanan cepat saji, seperti ikan goreng, hanya menawarkan pilihan yang tinggi lemak jenuh. Dr Melissa Stevens, seorang ahli diet, menyatakan bahwa Anda harus makan separuh saja dari makanan cepat saji sandwich ikan goreng. Pilih roti isi yang dilengkapi kentang panggang atau salad tanpa keju atau saus tartar.

Langkah 5. Mintalah agar dikurangi garam pada daging olahan ketika Anda mengunjungi restoran yang menyediakan makanan cepat saji yang menjual sandwich. Meskipun tidak digoreng, daging sandwich memiliki kandungan garam tinggi yang akan merusak jantung sehat Anda. Mintalah daging setengah porsi dari ukuran sandwich biasa untuk mengurangi kelebihan kalori. Tambahkan sayuran segar, bumbu bebas garam, dan cuka.

Langkah 6. Pilih makanan yang baik untuk jantung sehat, seperti kentang panggang, sayuran kukus, dan salad. Hindari gorengan atau hidangan pembuka, seperti keju batangan atau keju mozarella.

Langkah 7. Pilih air, teh, diet soda, susu rendah lemak, atau 100 persen jus, untuk menemani santapan Anda. Hindari minuman berkalori tinggi, seperti soda, minuman buah, cokelat panas, dan cappuccino.



sumber : female.kompas.com
Selengkapnya...